ANEH tapi nyata. Hujan deras langsung berhenti begitu saja, ketika acara besar berupa Novena Bunda Maria akan segera digelar di Paroki Gianyar, Bali.

Kejadiannya hari Jumat tanggal 10 Januari 2014, kira-kira pukul 14.00 WITA. Hujan sangat deras telah mengguyur bumi Gianyar sejak pagi. Akibatnya, di sana-sini terjadi genangan air.

Kondisi tak mendukung terjadi, ketika pada hari penting itu akan segera berlangsung acara yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh umat katolik Paroki Gianyar, Bali. Yang paling heboh tentu saja para anggota Legioner Maria Kuria Ratu Para Rasul Denpasar Bali.

Dari suasana suram langsung berubah menjadi cerah. Cuaca mendukung, ketika hujan deras tiba-tiba berhenti dan kemudian muncullah mentari siang menyinar gagah di Gianyar.

Saya pikir, Bunda Maria tahu bahwa kami ingin merayakan penutupan Novena Bunda Maria dengan meriah. Apalagi sudah banyak berdatangan ratusan umat dari berbagai paroki ke Paroki Gianyar.

Perayaan iman dimulai dengan acara penerimaan Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San Pr di depan halaman gereja. Bapak Uskup dijamu dengan atraksi drum band anak-anak dari TK St. Maria Gianyar.

Selanjutnya perarakan berlangsung dengan khidmat dan perlindungan cuaca yang terang. Berlangsunglah pendarasan doa Salam Maria dan doa Maria oleh para legioner dan umat katolik.

Misa menjadi puncak acara dipimpin Uskup Denpasar dan didampingi 10 imam selaku pendamping spiritual Legio Maria se Bali.

Catatan refleksi saya kira-kira begini. Bunda Maria telah menunjukkan kasihnya kepada umat di Gianyar dan semua umat yang hadir. Setelah acara selesai, kemudian berlanjut dengan ramah tamah berupa santap malam bersama sederhana namun agung.

Di dunia yang semakin sekuler dan makin menjauhkan manusia dari Tuhan, devosi kepada Bunda Maria bisa menjadi jalan spiritual untuk tetap mendekatkan pada Tuhan.

Nah, sekali waktu pergi ke Bali, jangan lupa berkunjung dan singgah di Paroki Gianyar.

(RD Bagus Kusumawanta Pr.)